Minggu, 10 Oktober 2021

PENGERTIAN



Self-esteem merupakan bagian dari ilmu psikologi yang dipelajari untuk mengetahui bagaimana konsep diri itu sebenarnya. Beberapa pendapat menurut para ahli mengenai definisi self-esteem adalah sebagai berikut :


  • Coopersmith (1967) menyatakan bahwa harga diri merupakan bentuk evaluasi diri seseorang terhadap dirinya sendiri, serta mempertahankan anggapan atau penilaian diri sendiri. Harga diri dapat diekspresikan melalui sikap penerimaan ataupun menolak hasil evaluasi yang dilakukan. Objek evaluasi atau penilaian terhadap diri sendiri biasanya terkait dengan kompetensi atau potensi yang dimiliki individu, keberhasilan atau kegagalan yang pernah dilakukan individu. Selain itu juga, objek evaluasi seorang individu adalah apakah dirinya dapat diterima oleh lingkungan dan menerima diri sendiri apa adanya.
  • Owens (1994) mendefinisikan harga diri berdasarkan pernyataan dari Rosenberg (1965), self-esteem adalah harga diri yang memiliki dua komponen pada penilaian objek (self) yaitu komponen positif maupun komponen negatif. Komponen positif disebut dengan self-worth (diri yang berharga) yang berkaitan dengan tingkatan seseorang mempercayai dirinya bahwa dia mampu. Selain itu, self-worth juga merupakan tingkat penilaian bahwa diri individu tersebut memiliki moral yang berharga atau kebaikan. Komponen negatif disebut dengan self-deprecation berupa kritik terhadap diri sendiri. Hal ini sering terjadi ketika individu meremehkan perasaan, kemampuan, potensi, serta kebaikan yang ada pada diri individu tersebut.
  • Tafarodi dan Swann (1995) menjelaskan bahwa harga diri dipengaruhi oleh lingkungan sosial individu, tempat dimana individu tinggal dan berinteraksi dengan orang lain. Seperti Owens (1994), Tafarodi dan Swann (1995) juga membedakan harga diri menjadi dua komponen, yaitu self-liking dan self-competence. Self-liking merupakan penilaian afektif terhadap diri sendiri, apakah dirinya diterima atau ditolak, disetujui atau dicela oleh nilai sosial yang telah terinternalisasi dalam diri individu. Self-competence merupakan penilaian bahwa diri mampu, memiliki potensi, efektif dan dapat dikontrol serta diandalkan. Self-competence merupakan hasil dari keberhasilan memanipulasi lingkungan fisik maupun sosial yang berhubungan dengan realisasi dan pencapaian tujuan.
  • Rosenberg (dalam Wells dan Marwell, 1976) mendefinisikan self-esteem sebagai evaluasi yang dilakukan individu guna membangun penghargaan terhadap dirinya. Self-esteem merupakan respon positif maupun negatif terhadap diri sendiri (1965).
  • Stuart dan Sundeen (1991), mengatakan bahwa harga diri (self-esteem) adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Dapat diartikan bahwa harga diri menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten.
  • Gilmore (1974) mengatakan bahwa “self-esteem is a personal judgement of worthiness that is a personal that is expressed in attitude the individual holds toward himself ”. Pendapat ini menerangkan bahwa harga diri merupakan penilaian individu terhadap kehormatan dirinya, yang diekspresikan melalui sikap terhadap dirinya. 
  • Buss (1973) memberikan pengertian harga diri (self-esteem) sebagai penilaian individu terhadap dirinya sendiri, yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan.

Menurut pendapat beberapa ahli  tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa harga diri (self-esteem) adalah pikiran, perasaan, dan pandangan, penilaian individu seseorang terhadap kehormatan diri, melalui sikap terhadap dirinya sendiri yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan dan menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten. Harga diri ini bisa tnggi atau pun rendah, harga diri tinggi adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri.








Referensi:


Coopersmith. 1967. The Antecedent of Self-Esteem. San Francisco: W.H Freeman and Company.

Owens, Timothy, J. 1994. Two dimensions of self-esteem: Reciprocal effects of positive self-worth and self-deprecation on adolescent problems. American Sociological Review, 59(3) 391-407.

Tafarodi, R.W., & Swann, W.B. (1995). Self-liking and self-competence as dimensions of global self-esteem: Initial validation of a measure. Journal of Personality Assessment, 65(2), 322-342. 

Ch. Megawati Tirtawinata(30 april 2020).  "APAKAH HARGA DIRI ITU (SELF ESTEEM)"  https://binus.ac.id/character-building/2020/04/apakah-harga-diri-itu-self-esteem/


PENGERTIAN

Self-esteem merupakan bagian dari ilmu psikologi yang dipelajari untuk mengetahui bagaimana konsep diri itu sebenarnya. Beberapa pendapat me...